Literasi Anti Bully Berbasis Kearifan Lokal Budaya Jawa

Penulis: 
Ariefa Efianingrum
Farida Hanum
Shelly Cathrin
Tahun: 
2025
Tebal Halaman: 
109
Ukuran Buku: 
A5
ISBN: 
*masih dalam proses
Harga: 
Rp. 40.000
Sinopsis: 

Fenomena bullying di lingkungan sekolah perlu dipahami dari berbagai perspektif agar upaya pencegahan dapat berjalan efektif. Meningkatkan kesadaran melalui literasi di kalangan warga sekolah menjadi langkah penting dalam menumbuhkan budaya saling menghargai. Dalam konteks budaya Jawa, kearifan lokal berperan besar karena memuat nilai-nilai luhur yang terbentuk dari pengalaman sosio-historis masyarakatnya. Nilai-nilai seperti kerukunan, rasa hormat, tata krama, dan harmoni sosial menjadi pedoman hidup yang selaras dengan semangat anti-bullying.

Kasus bullying yang masih terjadi menunjukkan pentingnya memperkuat dimensi moral dan karakter dalam pendidikan. Penguatan pendidikan karakter perlu dilakukan melalui pendekatan yang menyeluruh dan terpadu agar mampu membentuk generasi muda yang beradab, empatik, dan beretika. Pendidikan berbasis kearifan lokal budaya Jawa memiliki potensi besar dalam menanamkan nilai-nilai luhur sekaligus memperkuat identitas sosial peserta didik di tengah menipisnya nilai budaya lokal dalam pusaran arus global di era digital.

Implementasi pendidikan berbasis kearifan lokal budaya Jawa dapat diwujudkan melalui integrasi nilai-nilai budaya dalam pembelajaran, peran guru sebagai pamong yang menuntun dengan keteladanan, serta pemanfaatan bahasa dan unggah-ungguh Jawa dalam kegiatan belajar.

Di sisi lain, kemampuan literasi digital menjadi kebutuhan utama dalam menghadapi era informasi. Literasi digital anti-bullying berbasis kearifan lokal budaya Jawa merupakan upaya inovatif yang menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan tantangan modern, guna membentuk generasi yang bijak, berempati, dan bertanggung jawab dalam ruang digital.